Nilai 2 dan Mimpi yang Semakin Nyata *Pemenang Lomba Cerita Inspirasi 2015 diselenggarakan oleh PPI Taiwan* By: Damiana Simanjuntak Mimpi itu milik siapa saja. Tidak peduli apakah kau miskin, bodoh, jelek atau apa pun. Bermimpilah, mimpi yang besar, meski itu terlihat mustahil. Bermimpi tidak perlu bayar kok. Aku mempunyai mimpi masa kecil. Mimpi untuk kuliah, sekolah setinggi-tingginya. Hanya itu. Ah, itu sudah biasa bagi sebagian orang. Kuliah tidak ada istimewanya. Tapi bagi orang miskin seperti aku ini, kuliah itu sesuatu yang mustahil. Aku lahir di desa terpencil yang belum dialiri listrik, desa yang hanya bisa dijangkau dengan alat transportasi kuda. Di sekolahku saat itu, SDN 173619 Panamparan, hanya ada satu orang guru honorer. Kami membayar honornya dengan beras, tiap-tiap siswa membawa 1 liter beras ke sekolah setiap bulan. Aku tamat dari SD ini hanya dengan bekal kemampuan baca tulis, sedikit berhitung. Aku sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia, yang
Komentar
Posting Komentar